728x90 AdSpace

Pasang-Banner-728px
  • TERBARU :

    Rabu, 29 Oktober 2014

    SEJARAH KENTANG INDONESIA

    Timestamp : 29/10/2014 1:54:36
    Nama : Petani Kentang Dieng
    Kota : Wonsobo
    HP : 87845721530
    BB : 763272F0
    Kategori : Agrobisnis
    Type Iklan : Iklan Gratis

    Website : petanikentangdieng.blogspot.com/2014/10/sejarah-kentang-indonesia.html

    Sejarah kentang Indonesia. Pertama, pada jaman Hindia Belanda dikenal varietas Eghenheimer, kemudian menyusul varietas Bevelender, Voran, Profijt, Marinta, Pimpernel, dan Intje. Mungkin varietas inilah yang sekarang dikenal sebagai kentang lokal untuk masing-masing daerah.

    Setelah itu, tidak bermunculan lagi varietas baru sampai dicanangkannya. Pembangunan Lima Tahun (tahun 1969). Pada tahun tersebut berdatangan kentang-kentang baru, seperti :

    1. Alpha
    Tanamannya berbatang kuat-sedang, daunnya rimbun, bunganya berwarna ungu, dan bisa berbuah. Sangat peka terhadap penyakit phythtora infestans dan virus daun menggulung. Namun tanaman ini tahan terhadap penyakit kutil. Umbinya bulat sampai bulat telur, mempunyai keseragaman tinggi, bermata dangkal, dan dagingnya berwarna kuning muda. Varietas ini berumur sedang-tinggi.

    2. Catella
    Varetas ini berbatang kecil, agak lemah, dan berdaun rimbun. Bunganya putih dan sulti berbuah. Tanaman ini peka terhadap penyakit phythtora infestans. Di daerah Pengalengan dan Lembang (Jawa Barat), catella tidak tahan pada musim hujan (iklim basah). Umbinya bulat, seragam, bermata dangkal, dan dagingnya berwarna kuning. Varietas ini tergolong genjah-sedang (panen umur 100 hari).

    3. Cosima
    Batangnya besar, agak kuat, dan daunnya rimbun. Bunganya berwarna ungu dan tidak pernah berbuah. Tanaman agak tahan terhadap penyakit phythtora infestans, dan agak peka terhadap virus daun menggulung. Di daerah Pengalengan dan Lembang (Jawa Barat), cosima lebih tahan hujan (iklim basah) dibandingkan dengan catella. Varietas ini berumur 110 hari dan tergolong sedang-tinggi.

    4. Dasiree
    Varietas ini berbatang besar, kuat, berwarna kemerah-merahan, berdaun agak rimbun dan berbunga ungu dan mudah berbuah. Tanaman ini peka terhadap penyakit phytophtora infestans, penyakit layu, dan virus menggulung, tetapi tahan penyakit kulit. Umbinya bulat sampai bulat telur, bermata dangkal, kultinya berwarna merah, dan dagingnya kuning cenderung kemerah-merahan. Varietas ini berumur sedang (100 hari).

    5. Granola
    Varietas ini tergolong unggul karena produktivitasnya bisa mencapai 30 ton / hektar. Dari jumlah ini, 20 ton berkualitas baik, 5 ton berkualitas sedang, 4 ton kualitas campur, dan 1 ton kualitas rindil. Selain keunggulan itu Granola juga tahan terhadap varietas kentang lain bisa 30%, tetapi Granola hanya 10%. Umur panen normal 90 hari, meskipun umur 80 hari sudah bisa dipanen.

    6. French Fries
    Umbi varietas ini terbagi atas 2 yaitu kentang panjang dan kentang bulat.
    Kentang panjang
    Kini tahan penyakit kentang umumnya, terutama phytophtora. Namun, cukup peka terhadap virus dan Thrips. Kepadatan umbinya mencapai 22-34% (granola hanya 18%). Kadar gulanya rendah, warna daging umbi putih dan bila digoreng menjadi kuning. Panjang umbi bisa mencapai 4 cm, lebarnya 8 cm, dan diameternya 6 cm. mata tunasnya dangkal sehingga tidak menyulitkan bila akan pecah, diambil tunasnya, untuk ditanam.

    Kentang bulat
    Memiliki ciri umbinya seperti kentang panjang, hanya saja bentuknya membulat. Umur panen lebih rendah yaitu hanya 90 hari. Yang membedakan dengan kentang panjang, kentang ini bisa ditanam di dataran yang lebih rendah, di bawah 1.00 m dpl.

    7. Varietas-varietas lain

    - Marita
    - Draga
    - Thung I
    - Diamat
    - Cardinal
    - Premiere

    SEJARAH KENTANG INDONESIA
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: SEJARAH KENTANG INDONESIA Rating: 5 Reviewed By: Blog Iklan

    BANNER C1

    BANNER C4

    BANNER C2

    BANNER C5

    pupuk organik bagus

    BANNER C3

    BANNER C6

    agen-crystalx-asli
    Scroll to Top